Kamis, 25 September 2014

Impian

 

  Frank Lampard

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
"Saya Pasti Bisa Melebihi Frank Lampard"
Frank Lampard



Frank James Lampard

20 Juni 1978 (umur 36)

Romford, London, Inggris

184 m (603 ft 8 in)

Midfielder


New York City

8


West Ham United


Tim Tampil (Gol)

West Ham United 148 (24)

Swansea City (pinjaman) 9 (1)

Chelsea 429 (147)

New York City 0 (0)

Manchester City (pinjaman)



Inggris U-21 19 (9)

Inggris B 1 (0)

Inggris 103 (29)

Frank James Lampard, (lahir di Romford, London, Inggris, 20 Juni 1978; umur 36 tahun) adalah seorang pemain sepak bola profesional asal Inggris yang bermain sebagai gelandang untuk New York City di Major League Soccer dan Tim nasional Inggris.
Lampard sebelumnya pernah bermain untuk West Ham United dan Swansea City. Lampard adalah gelandang serang yang dikenal karena keterampilan mencetak gol dengan tendangan jarak jauh dari luar kotak penalti. Bersama Chelsea, ia telah memenangkan tiga gelar Liga Utama Inggris (musim 2004-05, 2005-06 dan 2009-10), empat gelar Piala FA (tahun 2007, 2009, 2010 dan 2012), dua gelar Piala Liga Inggris (2005 dan 2007), dua gelar Community Shield (tahun 2005 dan 2009) dan 1 gelar Liga Champions UEFA (tahun 2012). Sebagai pemain senior dalam Timnas Inggris, Lampard dikenal sebagai salah satu generasi pemain sepak bola terbaik di Inggris.[4][5][6][7][8] Lampard adalah putra dari Frank Lampard, Sr., mantan pemain sepak bola Inggris yang pernah memenangkan dua gelar Piala FA saat bermain untuk West Ham United. Silsilah keluarganya juga tersambung dengan keluarga pemain sepak bola terkenal lainnya, yaitu keluarga Redknapp.
Pada November 2005, ia menjadi pemenang kedua dalam ajang penghargaan Ballon d'Or tahun 2005 setelah gelandang asal Brazil, Ronaldinho. Sebulan kemudian ia kembali menduduki peringkat kedua, sekali lagi di bawah Ronaldinho, dalam ajang penghargaan Pemain Terbaik Dunia FIFA tahun 2005. Ia juga berhasil meraih penghargaan Pemain sepak bola FWA 2005.

Karier Klub

West Ham United

Lampard memulai karier di West Ham United, tempat di mana ayahnya bekerja sebagai asisten pelatih. Pada bulan Juli 1994, ia bergabung dengan tim yunior West Ham. Ia menandatangani kontrak profesional pertamanya pada 1 Juli 1995.

Dipinjamkan ke Swansea City

Pada bulan Oktober 1995, Lampard bergabung ke Swansea City sebagai pemain pinjaman. Ia membuat debut liga pada 7 Oktober 1995, saat kemenangan 2-0 atas Bradford City. Ia mencatat sembilan kali penampilan liga dengan satu gol untuk Swansea City sebelum kembali ke West Ham pada bulan Januari 1996.
Debut Lampard bersama West Ham United terjadi pada tanggal 31 Januari 1996 saat bertanding melawan Coventry City. Setahun kemudian, ia mengalami cedera patah tulang kaki kanan dalam saat melawan Aston Villa pada 15 Maret 1997 yang membuatnya harus beristirahat beberapa lama.
Gol pertama Lampard untuk West Ham United terjadi pada musim 1997-98 saat pertandingan tandang melawan Barnsley. Lampard berhasil menembus skuat utama West Ham United musim 1997-98. Satu musim kemudian, ia bermain sepanjang musim 1998-99 hingga West Ham United bercokol di peringkat lima klasemen akhir.

Chelsea

2001–2004


Lampard pemanasan untuk Chelsea
Lampard bergabung dengan Chelsea dengan nilai transfer £11 juta, pada tanggal 15 Mei 2001.[9] Penampilan Lampard di Stamford Bridge cenderung lambat, tetapi seringkali mengejutkan. Saat menjalani musim ketiganya bersama Chelsea, bersamaan dengan kedatangan Roman Abramovich, ia berhasil menjadikan dirinya sebagai salah satu gelandang terbaik di Eropa.
Debut Lampard membela Chelsea adalah pada pertandingan pra-musim melawan Leyton Orient pada tanggal 26 Juli 2001 dan mencetak gol pertamanya pada pertandingan pra-musim lain melawan Northampton Town, yang berhasil dimenangkan oleh Chelsea dengan skor telak 7-1, pada tanggal 1 Agustus 2001. Debutnya dalam Liga Primer Inggris adalah pada tanggal 19 Agustus 2001 saat Chelsea ditahan imbang Newcastle United 1-1. Pada musim pertamanya bergabung bersama Chelsea, ia hanya sekali tidak ikut bertanding dan berhasil mencetak tujuh gol di semua kompetisi.
Pada musim 2002-2003 bersama Chelsea, Lampard bermain penuh di semua pertandingan. Ia mencetak delapan gol di setiap kompetisi hingga Chelsea berhasil menduduki posisi keempat dalam Liga Primer Inggris. Lampard pun akhirnya mempunyai kesempatan untuk bermain dalam Liga Champions UEFA untuk pertama kali dalam sejarah kariernya.
Lampard mengawali musim 2003-2004 dengan mengesankan, ia terpilih menjadi Pemain Barclays Bulan Ini pada bulan September 2003 dan Pemain Pilihan Penggemar PFA sebulan kemudian. Chelsea berhasil mencapai semifinal Liga Champions UEFA sebelum akhirnya dikalahkan oleh AS Monaco, di mana Lampard mencetak empat gol dalam empat belas pertandingan. Chelsea juga berhasil menduduki peringkat kedua pada Liga Primer Inggris di bawah Arsenal musim itu, prestasi terbaik sejak 1955.

2004–2005

Musim 2004-2005 merupakan musim tersukses dalam sejarah Chelsea, dan Lampard ikut andil di dalamnya. Ia bermain di seluruh pertandingan dalam Liga Primer Inggris dan berhasil mencetak 13 gol (dari 19 gol yang berhasil dicetaknya selama musim itu). Ia bermain luar biasa sebagai seorang gelandang dengan membantu Chelsea meraih juara Liga Primer Inggris kembali setelah puasa selama setengah abad dengan selisih 12 poin dari peringkat kedua. Adapun empat gol yang lain berhasil ia cetak dalam Liga Champions UEFA, sisanya ia cetak dalam Piala Liga. Ia mengakhiri musim itu dengan gemilang, yaitu dengan memenangkan penghargaan Pemain sepak bola FWA 2005.

2005–2006

Lampard bermain lebih baik dengan berhasil mencetak 16 gol dalam Liga Primer Inggris musim 2005-2006, 2 gol dalam lima pertandingan Liga Champions UEFA, dan 2 yang lain dalam pertandingan perebutan piala domestik. Total ia berhasil mencetak 20 gol di musim itu. Prestasinya semakin lama semakin mengesankan, dan pada bulan Oktober 2005 setelah melakoni sebuah pertandingan dalam Liga Primer Inggris melawan Blackburn Rovers di Stamford Bridge, manajer José Mourinho memberinya penghargaan sebagai “pemain terbaik di dunia”.
Pada bulan September 2005, Lampard terpilih menjadi anggota FIFPro World XI. Tim tersebut dipilih menurut jajak pendapat dari para pemain sepak bola profesional di 40 negara. Pada musim dingin 2005, ia terpilih sebagai pemenang kedua dalam dua penghargaan, keduanya di bawah Ronaldinho, masing-masing dalam ajang penghargaan Pemain sepak bola Eropa Tahun Ini dan dalam ajang penghargaan Pemain Dunia FIFA Tahun 2005.

Frank Lampard di 2006–07

2006-2007

Lampard telah mencetak 89 gol untuk Chelsea hingga 31 Maret 2007, membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak di klubnya dan termasuk dalam 10 besar secara keseluruhan. Ia juga menjadi gelandang yang paling produktif dalam mencetak gol sepanjang sejarah Chelsea setelah berhasil melampaui rekor yang pernah dibuat oleh Dennis Wise, yaitu 76 gol, pada tanggal 17 Desember 2006. Ia mencetak hat-trick pertamanya untuk Chelsea dalam tiga besar Piala FA melawan Macclesfield Town pada tanggal 6 Januari 2007.
Pada sebuah wawancara yang dilakukan setelah berhasil meraih Piala FA, Lampard mengatakan bahwa ia tidak akan 'selamanya bertahan' di Chelsea. Sejak saat itulah, ia mulai dirumorkan akan bergabung dengan Juventus, tempat pelatih lamanya, Claudio Ranieri. Ia juga dirumorkan telah dibeli oleh Real Madrid senilai 25 juta Poundsterling. Rumor-rumor tersebut semakin kuat saat agen Lampard menyatakan bahwa Lampard belum menandatangani nota perpanjangan kontrak dengan Chelsea.

Lampard bermain untuk Chelsea di 2008

2007-2008

Lampard berhasil mencetak empat gol dalam pertandingan-pertandingan awal Liga Primer Inggris musim ini. Hal itu membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak untuk sementara dalam turnamen ini. Pengabdiannya pada timnas Inggris ia wujudkan dengan mencetak gol pada pertandingan melawan Jerman di Stadion Wembley awal Agustus 2007.

2011-2012

Lampard berhasil meraih gelar Liga Champions pertamanya bersama Chelsea setelah menang adu penalti melawan Bayern Munchen di Allianz Arena.

Pemain Chelsea merayakan kemenangan mereka di UEFA Champions League.

2012-2013

Lampard meraih gelar individual sebagai top skorer chelsea sepanjang masa setelah berhasil melewati rekor Bobby Tambling dengan 202 gol. Lampard berhasil memecahkan rekor Tambling setelah memberikan dua gol kemenangan bagi chelsea saat melawan Aston Villa.

Kehidupan Pribadi


Sampul depan otobiografi Frank Lampard yang berjudul Totally Frank.
Lampard berasal dari keluarga pemain sepak bola legendaris. Ayahnya, Frank Lampard, Sr. adalah mantan pemain West Ham United dan pamannya yang bernama Harry Redknapp juga salah satu mantan pemain West Ham United. Redknapp sekarang menjadi manajer Queens Park Rangers di Liga Championship Inggris.
Sepupu Lampard, Jamie Redknapp pernah bermain membela Southampton, Tottenham Hotspur, Liverpool, dan AFC Bournemouth sebelum akhirnya pensiun pada tahun 2005 karena sering mengalami cedera.
Lampard jatuh cinta kepada seorang model Spanyol bernama Elen Rives yang telah memberinya seorang bayi perempuan bernama Luna Coco Patricia Lampard yang lahir pada tanggal 22 Agustus 2005. Ia juga mempelajari bahasa Spanyol, yang menyebabkan timbulnya desas-desus bahwa ia akan pindah ke La Liga hingga ia membantahnya dan mengemukakan alasan bahwa itu dilakukannya hanya untuk kepentingan keluarga karena istrinya adalah orang Spanyol. Selain itu, ia juga ingin putrinya kelak dapat menguasai dua bahasa.
Pada bulan Juli 2006, koran The Sun menerbitkan cukilan buku otobiografinya yang berjudul Totally Frank secara berseri. Buku itu mengupas rahasia hidup pribadi dan reaksinya saat penampilannya dalam ajang Piala Dunia 2006 banyak dikritik oleh media.
Lampard mempunyai dua mobil, yaitu Aston Martin DB9 dan Ferrari 612 Scaglietti. Ia juga mempunyai dua anjing, keduanya berjenis mastiff Perancis, bernama Daphne dan Rocco.
Sejak Oktober 2009, Lampard telah menjalin hubungan dengan presenter Christine Bleakley. Pada 15 Juni 2011, pertunangan mereka diumumkan oleh agensi Lampard.
Pada 24 April 2009, Lampard terlibat dalam konfrontasi radio dengan James O'Brien di stasiun radio London LBC 97.3. Surat kabar melaporkan bahwa setelah Lampard memisahkan diri dari Rivas dan anak-anak mereka tinggal bersama di sebuah flat kecil sementara Lampard telah mengubah rumah keluarga mereka menjadi bantalan sarjana. Lampard menelepon, keberatan dengan kritik dan menegaskan bahwa ia telah berjuang "mati-matian" untuk menjaga keluarga bersama-sama.

Sumber ; http://id.wikipedia.org/wiki/Frank_Lampard

Tidak ada komentar:

Posting Komentar